Minggu, 04 Desember 2011

EYES SET TO KILL

Eyes Set To Kill formasi baru
Dua Bersaudara Alexia dan Anissa Rodriguez, bersama dengan mantan vokalis band Lindsey Vogt memulai band ini pada tahun 2004. Lindsey Vogt meninggalkan band pada pertengahan 2007 karena masalah dengan manajemen.  Lindsey pergi untuk membentuk proyek solo yang dikenal sebagai "The Sound Taro", dan akhirnya membentuk band "The Attraction". Setelah keberangkatan Lindsey, Alexia diasumsikan posisinya sebagai vokalis serta gitaris. Nama band ini berasal dari puisi Alexia saat dia di sekolah menegah. Eyes Set to Kill dimulai pada tahun 2004 sebagai band dengan tiga personil dari Tempe, Arizona.
Alexia Rodriguez (lead guitar, vokal), Anissa Rodriguez (gitar bass), dan Lindsey Vogt (vokal), mereka juga mencari musisi lokal di daerah mereka sendiri untuk bergabung dengan band mereka. Meskipun berbagi panggung dengan artis mayor dan indie, termasuk Chiodos, Blessthefall, Goodbye tomorrow, My American Heart, dan Greeley Estates, kombinasi awal yang mereka temukan ternyata hanya sementara, dan selama beberapa bulan berikutnya, band ini terus mengalami perubahan personil. Pada awal tahun 2006, tiga orang bergabung dengan line-up Eyes Set to Kill, orang-orang yang dipilih adalah Alex Torres (gitar), Brandon Anderson (vokal), dan Brett Litzler (drum). Band ini bekerja untuk Eyes Set to Kill untuk mengaktifkan kembali setelah kehilangan separuh dari anggota mereka, dan pergi untuk merekam sebuah EP pada tahun 2006 dengan Arizona Larry Elyea dan studionya, Minds Eye Digital. Berikut adalah daftar Album mereka: - Reach (2007-2008) - The World Outside (2008-2009) - Broken Frames and Underground Sounds (2010-sekarang).

Berikut adalah foto-foto Eyes Set To Kill dengan formasi lama:

(Sumber: http://musicforlife.co.id/event/festival-a-concert/eyes-set-to-kill) dengan sedikit perubahan

Caliban Indonesia Tour 2008 (Malang)

CALIBAN

– Jawa Tengah
· ( MALANG ) Jum’at, 8 Agustus 2008 : UMM Dome (Universitas Muhammadiyah Malang) Malang – Jawa Timur
· ( JAKARTA ) Sabtu, 9 Agustus 2008 : Megasports Senayan – Gelora Bung Karno ( Seberang TVRI Jakarta )





Caliban’s history
Caliban adalah band metalcore beranggotakan lima orang asal Jerman yang sudah merilis 6 studio album. Meskipun sound mereka terdengar ‘metalcore’ namun mereka adalah hardcore band dan mengawali karirnya dari scene hardcore.
Terbentuk di Hattingen, Jerman di tahun 1997, mereka dulunya bernama Never Again sebelum mereka mengganti namanya menjadi Caliban. Mereka merekam demo dua lagu yang dikirimkan kepada beberapa label, dan Lifeforce Records adalah yang pertama yang menaruh perhatian dan kemudian merilis s/t EP mereka di musim panas tahun 1998. Dari situ mereka mulai tur keliling Eropa, dengan banyak menjadi pendamping untuk band-band metalcore lainnya sekelas Morning Again, Earth Crisis dan Cro-Mags.
Debut albumnya, A Small Boy and a Grey Heaven mendapat banyak review yang positif di banyak media, mulai dari fanzine-fanzine metal sampai majalah musik besar. Sebagian besar mereka disebut sebagai band yang memadukan antara Slayer, Poison the Well dan Hatebreed.
Vent, album kedua mereka yang dirilis oleh Imperium Records dan Howling-Bull Records (Jepang) adalah album yang menghantarkan mereka untuk tur ke Jepang. Tahun 2001 di Beast-Feast 2001 di Yokohama Area, Caliban berbagi stage di dengan menjadi headliner bersama dengan Slayer, Pantera, Machine Head dan Morbid Anggel. Kesuksesan tur Jepang ini membawa mereka sampai ke Amerika, dimana mereka melakukan tur mreka bersama Bloodjinn. Yang sempat terganggu karena insiden 11 September.
Di tahun 2004 mereka dapet deal dengan label metal paling bergengsi, Roadrunner Records di Eropa untuk album keempat mereka, The Opposite from Within. Dari sini mereka makin mengukuhkan namanya sebagai penerus metalcore di era milenium. Di tahun 2007 kemarin, mereka merilis album mereka ketujuh mereka, The Awakening. Diproduseri oleh produser tangan dingin, Benny Ricther, album ini menuai sukses dengan meraih posisi 36 dalam tangga lagu di Jerman.(acum TRAX magazine)
Diskografi Caliban
* Demo Tape (1997)
* Caliban (EP) (1998)
* Demo Tape (1999)
* A Small Boy and a Grey Heaven (1999)
* The Split Program with Heaven Shall Burn (2000)
* Vent (2001)
* Shadow Hearts (2003)
* The Opposite from Within (2004)
* The Split Program II with Heaven Shall Burn (2005)
* The Undying Darkness (2006)
* The Awakening (2007)

(Sumber: http://deathrockstar.info/caliban-indonesia-tour-2008-malang/)

ABOMINABLE PUTRIDITY



ABOMINABLE PUTRIDITY
Title : In The End Of Human Existence
Format : CD
Year : 2007
Release : Lacerated Enemy Records
Rating : 8
Language: Indonesia



Bukan untuk kali pertama style begini diperdengarkan, Slammin Death metal begitu mereka menyebutkannya. Memang setau saya Devourment adalah band pertama yang mempelopori aliran ini tapi ada pula band-band lawas yang lebih dahulu seperti; Internal Bleeding, Pyrexia, etc.
Abominable Putridity dalam kesempatan ini menyalurkan hasrat jahat mereka lewat album 'In The End Of Human Existence'. Dipadati groove part serta slammin riff...
Dengan kualitas rekaman lebih bersih, tehnik mixing yang hebat. 'Intracranial Parasite' adalah track pertama yang disembur yang di dahului dengan intro suram berdurasi 40 detik disusul oleh groove asik nan anjing. Track dua lebih ganas lagi 'Entrails Full Of Vermin', setelan gitar sengaja di set low banget.Disusul oleh 'Blindfold Surgery' yang sepintas terdengar datar-datar saja ----.
Usai itu 'Skin Remival' menghajar dengan komposisi beat kencang dua part lalu kembali riff-riff groovy menyeruak. ASik sekali, tempo yang seperti ini sangat sip buat pogo.
Track pendek kurang lebih 0:55 ini ternyata hanya intro 'Dissected From Within', dalam benak saya tergambar seseorang sedang mencacah-cacah daging lalu memakannya mentah-mentah. terdengar pula gemericik air/darah. Wuiiihhh serem...
'Throat Fisting Abortion' digelar slow banget, lumayan membosankan.
Track ke tujuh ini menyudahi kebosanan track keenam. 'Intestinal Putrefaction', langsung melaju dengan beat kencang. Nah ini salah satu track bagus di album ini. Lagi-lagi nuansa Devourment sangat kental disini, reincarnasi; mungkin begitu saja saya menyebutkan 'Victims Stuffed With Nails'.
Sepertinya klimak sudah dimiliki oleh track ke delapan, track nomer sembilan 'Sphacelated Nerves' tampil semacam pelengkap yang kemudian ditutup oleh outro 'In The End Of Human Existence'.
Secara keseluruhan; album ini bagus karena trend musik seperti ini sedang booming. Seperti saat Devourment gagah perkasa di tahun 90 an akhir dengan demo tiga lagu yang menggemparkan itu.

Track List

01. Intracranial Parasite
02. Entrails Full Of Vermin
03. Blindfold Surgery
04. Skin Remival
05. Dissected From Within
06. Throat Fisting Abortion
07. Intestinal Putrefaction
08. Victims Stuffed With Nails
09. Sphacelated Nerves
10. In The End Of Human Existence


(Sumber: http://indogrind.blogspot.com/2008/12/abominable-putridity-in-end-of-human.html)

Sabtu, 03 Desember 2011

Halo Semuanya......

Hai teman2 blogger, kami baru bergabung di sini. Kami adalah tiga anak muda yang ganteng dan keren abis, yang sedang mengerjakan sebuah blog untuk kepentingan tugas. Blog kami ini bercerita tentang apapun yang kami sukai. Jadi, mohon maaf kalau pengantar di atas kata2 nya lumayan lebay dan tidak penting, karena kami bertiga juga orang-orang yang tidak penting, tapi tidak lebay :-p

Here We`Are...

Inilah kami Anggota Kelompok 10 Sistem Informasi Manajemen

(Para Pemuda Galau)

Tidak perlu kami perkenalkan nama kami satu persatu, karena kami bertiga cukup terkenal di Kampus. Tidak tau apa yang membuat kami dikenal? Mungkin menjadi terkenal adalah takdir kami yang telah digariskan sejak lahir.